Dilansir dari AFP, KTT Iklim PBB masih menekankan pemanasan global, dengan mendorong negara-negara kaya untuk menunaikan janji-janji yang mereka buat dalam perjanjian Paris 2015.
Jepang salah satu negara termaju di dunia - masih berjuang melawan banyaknya kasus bunuh diri.
Afrika Selatan mengatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk mendukung Iran, meskipun ada kendala yang dihadapi oleh negara kaya minyak itu.
Negara itu dengan tegas mengatakan tidak akan menjadi tempat pembuangan sampah dari negara-negara kaya.
Trump menggambarkan China, Brunei, Hong Kong, Kuwait, Makao, Qatar, Singapura, UEA, Meksiko, Korea Selatan, dan Turki sebagai negara kaya.
Ringkasan menyimpulkan bahwa negara-negara kaya Arab seperti Arab Saudi, Bahrain dan UEA menjadi kontributor utama bagi bank dan lembaga keuangan di Balkan sejak krisis ekonomi besar melanda banyak bagian Eropa pada tahun 2008.
KTT Uni Eropa menciptakan ketegangan baru ketika paket stimulus ekonomi yang sedang dibahas berpotensi memecah belah, dengan memperlebar disparitas negara kaya dan miskin.
Komentarnya itu muncul di tengah kekhawatiran bahwa negara-negara kaya, seperti Amerika Serikat (AS) dapat mencoba membeli semua stok vaksin dan mendistribusikannya ke warga mereka terlebih dahulu.
Pada 2017, Arab Saudi bersama dengan Uni Emirat Arab (UEA) Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Doha dan memberlakukan blokade laut, darat dan udara di negara kaya gas itu.
Negara kaya harus untuk berhenti melakukan kesepakatan bilateral dengan produsen vaksin COVID-19 guna memberikan jatah bagi kelompok negara berpenghasilan rendah dan menengah